Kamis, 01 Mei 2014




Kultur jaringan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membuat bagian tanaman (akar, tunas, jaringan tumbuh tanaman) tumbuh menjadi tanaman utuh (sempurna) dikondisi invitro (didalam gelas). Kultur jaringan merupakan suatu metode dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali.

            Kultur jaringan adalah salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril.


Teori dasar

           
Teori dasar dari kultur in vitro ini adalah Totipotensi. Teori ini mempercayai bahwa setiap bagian tanaman dapat berkembang biak karena seluruh bagian tanaman terdiri atas jaringan-jaringan hidup. Oleh karena itu, semua organisme baru yang berhasil ditumbuhkan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya.

 Tujuan kultur jaringan


            Tujuan kegiatan kultur jaringan adalah perbanyakan masal tanaman yang biasanya sangat lambat dengan metoda konvensional dalam jumlah yang besar dalam waktu yang singkat, selain itu diperoleh tanaman yang bebas virus, membantu pemulian tanaman untuk mempercepat pencapaian tujuan penelitian pada tanaman yang biasa diperbanyak secara vegetatif.


keunggulan kultur jaringan

           
Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangkan secara generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain :
a)    Mempunyai sifat yang identik dengan induknya 
b)    Dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas 
c)    Mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu singkat 
d)    Kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin 
e)    Kecepatan tumbuh bibit lebih cepat di bandingkan dengan perbanyakan konvensional 
f)       Pengadaan bibit tidak tergantung musim 
g)    Hemat tempat dan waktu 

Tahap-tahap yang dilakukan dalam kultur jaringan:

Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah : Pembuatan media, Intisiasi, Sterilisasi, Multipikasi, Pengakaran, dan Aklimatisasi

1. MEDIA

            Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang di gunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu di perlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf.

            Ada dua penggolongan media tumbuh : media padat dan media cair. Media padat umumnya berupa padatan gel, seperti agar, dimana nutrisi dicampurkan pada agar. Media cair adalah nutrisi yang dilarutkan di air. Media cair dapat bersifat tenang atau dalam kondisi selalu bergerak, tergantung kebutuhan.

2. INTISIASI

            Intisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.

            Ada beberapa tipe jaringan yang di gunakan sebagai eksplan dalam pengerjaan kultur jaringan. Pertama adalah jaringan muda yang belum mengalami diferensiasi dan masih aktif membelah (meristematik) sehingga memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi. Jaringan tipe pertama ini bisa ditemukan pada tunas apikal, tunas aksiler, bagian tepi daun, ujung akar, maupun kambium batang. Tipe jaringan kedua adalah jaringan parenkima, yaitu jaringan penyusun tanaman muda yang sudah mengalami diferensiasi dan menjalankan fungsinya. Contoh jaringan tersebut adalah jaringan daun yang sudah berfotosistesis dan jaringan batang atau akar yang berfungsi sebagai tempat cadangan makanan.

3. STERILISASI
            
            Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu dilaminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.

4. MULTIPLIKASI

           
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. Tabung reaksi yang telah ditanami eksplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.

5. PENGAKARAN

            Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan oleh jamur) atau busuk (disebabkan bakteri).

6. AKLIMATISASI

           
Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.

F. LOKASI LABORATORIUM

           
Persyaratan lokasi laboratorium kultur jaringan hendaknya jauh dari sumber polusi, dekat dengan sumber tenaga listrik dan air. Untuk menghemat tenaga listrik, ada baiknya bila laboratorium kultur jaringan ditempatkan di daerah yang tinggi, agar suhu ruangan tetap rendah.

G. KAPASITAS LABORATORIUM

            Ukuran laboratorium tergantung pada jumlah bibit tergantung pada jumlah bibit yang akan diproduksi. Untuk ukuran laboratorium sekitar 250 m2, bibit yang dapat diproduksi tiap tahun sekitar 400-500.000 planlet/bibit, yang dapat memenuhi pertanaman seluas 500-800 ha. Dalam suatu laboratorium minimal terdapat 5 ruangan terpisah, yaitu gudang (ruang) untuk penyimpanan bahan, ruang pembuatan media, ruang tanam, ruang inkubasi (untuk pertunasan dan pembentukan planlet/bibit tanama) dan rumah kaca.


Teknik kuljar secara in vitro, beberapa syarat sesuai dengan prinsip dasar kuljar yang harus diketahui antara lain :
a)     Memilih eksplan yang baik
b)     Untuk mendapatkan eksplan yang baik dan mudah tumbuh, dipilih bagian organ yang masih bersifat meristematik
c)      Penggunaan medium yang cocok. Media yang biasa digunakan untuk pembuatan kuljar murni adalah PDA.
d)     Keadaan yang aseptik. Keadaan yang aseptik ini meliputi sterilisasi eksplan, media, alat-alat, ruang steril dan ruang kultur (entkas / tempat khusus untuk menanam eksplan ke dalam medium).
e)      Pengaturan udara yang baik

Selasa, 18 Februari 2014

Tugas KKPI Kelas 4 Semester 8

NAMA     : AZIZUN
KELAS    :4ATP3
NIS          :7006


         Komoditas Di PT. PLANT GREEN
Komoditas yang di kembangankan di perusahaan ini yaitu Budidaya Bibit dalam pot.  Tanaman yang dibudidayakan yaitu, tanaman buah dan tanaman hias.  Tanaman tersebut antara lain:

•    Tanaman buah  :
1.     Buah sawo

2.    Buah apel

3.    Buah jeruk

4.    Buah durian

5.    Buah klengkeng
 
6.    Anggur

7.    Strawberry

8.    Kakao

•    Tanaman hias    :
1.  Puring

2. Anggrek  

3. Kamboja

4. Gelombang cinta

5.  Beringin

6. Begonia  

         Tanaman tersebut di budidaya agar pembeli bisa memilih tanaman tersebut untuk di budidayakan di pekarangan rumah.  Dan tanaman tersebut lumayan diminati oleh masyarakat.

Penanganan Quality Control

BENIH
 1.    Benih sebelum semai
        Benih yang digunakan untuk disemai memiliki beberapa kriteria, dengan di sortasi akan didapatkan benih yang sesuai kriteria. Yaitu:
    a.    Benih bernas dan tidak rusak(bentuk, ukuran, warna)
    b.    Benih sesuai dengan komoditas
    c.    Berasal dari tanaman yang sehat dan berkualitas
    d.    Benih rentan terhadap serangan hama penyakit
 2.    Tempat persemaian
    a.    Tempat persemaian letaknya strategis
    b.    Tempat gembur, subur
    c.    Dekat dengan sumber air
    d.    Tempat selalu dibersihkan agar tidak terserang HPT
    e.    Mendapat sinar matahari secara langsung
    f.    Persemaian diberi paranet
 3.    Pemeliharaan
    a.    Penyiraman dan pengendalian gulma harus rutin
    b.    Pengaturan sinar matahari terpantau
    c.    Penyulaman
    d.    Jarak tanam diatur

BIBIT
1.    Media pembibitan
    a.    Perbandingan media( harus sesuai)
    b.    Media harus selalu basah
    c.    Tidak ditumbuhi gulma
2.    Pemilihan bibit
    a.    Bibit tumbuh tegak dan normal 
    b.    Segar, sehat tidak terserang HPT
    c.    Bibit sesuai komoditas
3.    Pemilihan bibit dari persemaian ke pembibitan
    a.    Akar tidak boleh rusak
    b.    Penyiraman setelah pembibitan
    c.    jarak antar bibit harus sesuai
    d.    pemindahan pada pagi hari / sore hari
4.    pemeliharaan bibit
    a.    penyiraman harus rutin
    b.    pengendalian gulma dan HPT rutin
    c.    pemangkasan cabang yang tidak sehat
    d.    penyemprotan dan pemupukan tambahan
    e.    pengaturan sinar matahari, curah hujan, dan kelembaban
5.    bibit yang siap jual.
    a.    Umur bibit untuk dipindah dilahan cukup
    b.    Perakaran kuat
    c.    Tanaman tumbuh tegak dan normal
    d.    Bibit tidak terserang HPT


Sistem pemasaran 
       Sistem pemasaran diperusahaan ini yaitu dengan cara mengirimkan bibit kepada pelanggan. para pelanggan dapat memesan bibit yang di perlukan melalui telepon atau fax. pemasaran dapat dilakukan dengan sistem pengiriman barang atau pelanggan bisa datang langsung ke perusahaan. Pemasaran sudah hampir meluas di seluruh wilayah Indonesia juga ada di luar negeri.
Di wilayah Indonesia: Jawa Tenggah, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta dan lail-lain.
Di luar negeri    : Jepang, Thailand, Amerika, dan Australia.


Sistem pemasaran yang kami lakukan ,melalui:

1.    Jaringan internet
2.    Dengan cara mendatangi  satu persatu  perusahaan budidaya tanaman yang wilayahnya masih bisa kami jangkau.
3.    Dengan memasang iklan dimedia cetak


Penanganan Limbah

        Limbah berupa gulma dan bagian tanaman yang tidak digunakan bisa dijadikan sebagai pupuk organik atau kompos dengan cara di fermentasikan terlebih dahulu agar mudah dalam pemberian kompos pada tanaman. Tujuan dari fermentasi adalah agar bahan bahan yang digunakan ukuranya lebih kecil dan tidak berbau.
Polybag yang sudah digunakan didaur ulang jika masih bisa di pakai.



HRD dan Standar Pegawai Perusahaan

1.    Direktur
         Sebagai pemilik perusahaan sebaiknya bisa memipin perusahaan dengan baik selain itu juga dapat mengetahui car budidaya tanaman dengan cara bonsai dan menguasai berbagai materi tentang bonsai, sehingga dapat membantu bawahanya ketika mereka mendapat kesulitan.

2.    General manager
         Dapat memipin proses produksi yang sedang dijalankan dengan membawahi manager-manager yang ada di bawahnya, seorang general manager juga harus memiliki ilmu tentang budidaya bonsai secara keseluruhan

3.    Staff  (karyawan )
         Harus bekerja sesuai dengan yang diajarkan oleh atasan, menyerap ilmu yang sudah diajarkan kemudian dapat langsung mempraktikkannya dengan baik dan benar.
Pekerjaan diperusahaan ini berlangsung dari pukul 07.30-12.00 untuk istirahat pukul 12.00-13.00  kemudian  pekerjaan dimulai kembali pada pukul 13.00-16.30
Pekerjaan dilakukan enam hari dalam satu minggu.



Struktur Organisasi

Kamis, 23 Januari 2014

TUGAS KKPI KELAS 4 SEMESTER 7


Tugas KKPI kelas 4 Semester 7
Komoditas di PT. ALOMAMPA PERSADA
Komoditas di perusahaan ini adalah tanaman  obat atau herbal , yang diolah menjadi obat tradisional dengan bentuk sediaan  , yaitu :
1.    Kapsul
2.   Rajangan atau Teh celup
3.    Serbuk instan atau Kopi

Contoh tanaman yang digunakan :
1.     Niggella sativa
2.     Feonigraci  semen
3.     Talini faniculati radix
4.     Amomi  fructus
5.     Curcuma domestica rhizoma
6.     Orthosiphonis folium











Penanganan Quality Control
Di perusahaan ini setiap tahap proses produksi dilakukan Quality Control, diantaranya:
1.    Penerimaan bahan baku
a.   Kadar air di bawah 10%.
b.   Terbebas dari bahan asing.
c.   Dilihat dari CoA

2.   Proses penimbangan
Alat timbang harus selalu dikalibrasi (alat harus dilakukan pengujian).jumlah yang ditimbang harus sesuai dengan komposisi bahan yang ditentukan.

3.   Mixing,
Bahan harus homogen atau rata.

4.   Filling kapsul
Bahan yang sudah dimixing, dimasukkan ke dalam cangkang kapsul dengan bobot yang  seragaman.

5.   Polishing
Membersihkan kapsul hasil filling agar terbebas  dari serbuk-serbuk ekstrak yang menempel pada bagian luar kapsul.

6.   Bottling ( memasukkan kapsul ke dalam botol).
a.   Tidak boleh ada kapsul yang penyok atau rusak
b.   Jumlah yang dimasukkan kedalam botol  harus sama

7.   Pengemasan  ( labeling, sealing dan pengepakan).
a.   Tidak boleh ada stiker yang tulisannya tidak jelas , warna dan ukuran yang berbeda
b.   Jumlah produk yang dipacking harus sesuai dengan yang ditentuka

Penanganan Limbah
Di PT.ALOMAMPA PERSADA ini tidak menghasilkan limbah yang berarti / banyak karena bahan baku yang digunakan sudah produk jadi (tidak perlu dilakukan ekstraksi)


HRD dan Standar Pegawai Perusahaan
1.    Plant & Product Development Manager
Plant & Product Development Manager (kepala pabrik) hendaklah seorang sarjana farmasi atau bukan sarjana farmasi dengan pengalaman praktis paling sedikit 3 tahun dibidang pengelolaan pabrik farmasi atau industry obat tradisional, memiliki pengalaman dan pengetahuan dibidang obat tradisional dan perencanaan produksi,pengetahuan mengenai mesin-mesin farmasi, CPOTB dan kepemimpinan.




2.  Apoteker Penanggung Jawab Teknis Produksi
Apoteker Penanggung Jawab hendaklah seorang apoteker dengan pengalaman paling sedikit 3 tahun bekerja dibagian produksi pabrik farmasi atau industry obat tradisional atau satu tahun pernah menjabat sebagai apoteker penanggung jawab teknis produksi pada industry farmasi atau industry obat tradisional, memiliki pengalaman dan pengetahuan teknis pembuatan obat, pengetahuan mesin, CPOTB dan kepemimpinan.





3.  Supervisor Produksi
Supervisor Produksi hendaklah seorang apoteker dengan pengalaman paling sedikit 1 tahun bekerja dibagian produksi pabrik farmasi atau industry obat tradisional atau asisten apoteker dengan pengalaman praktis paling sedikit 5 tahun, memiliki pengalaman dan pengetahuan teknis pembuatan obat, pengetahuan mesin,CPOTB,dan kepemimpinan.



4.  Supervisor Pengawasan Mutu
Supervisor Pengawasan Mutu hendaklah seorang apoteker atau sarjana kimia atau sarjana biologi dengan pengalaman praktis paling sedikit 1tahun bekerja dipengawasan mutu pabrik farmasi atau industry obat tradisional atau analis / asisten apoteker dengan pengalaman praktis paling sedikit 5 tahun, memiliki pengalaman dan pengetahuan dibidang analis kimia, mikrobiologi, CPOTB, dan kepemimpinan.






5.  Kepala Mekanik
Kepala  Teknisi atau Mekanik  hendaklah seorang sarjana Teknik atau sarjana lainnya dengan pengalaman praktis paling sedikit 2 tahun bekerja dibagian penaganan mesin mesin farmasi pada industry farmasi atau industry obat tradisional, memiliki pengalaman dan kemampuan dibidang teknik, elektrik dan mekanik,mengerti tentang CPOTB dan memiliki jiwa kepemimpinan.




6.  Penanggung Jawab Gudang
penanggungJawab Gudang hendaklah seorang yang telah berpengalaman dalam penanganan gudang minimal 2 tahun, dengan pendidikan minimal SLTA. Mengerti dan mengetahui tentang CPOTB, memiliki jiwa kepemimpinan.






7.  Operator Produksi
Operator Produksi hendaklah seorang lulsan STM/SLTA lainnya dengan pengalaman praktis paling sedikit 1 tahun bekerja dibagian produksi pabrik farmasi atau industry obat tradisional dan memiliki pengetahuan teknik pembuatan obat, pengetahuan mesin dan peralatan farmasi serta mengerti CPOTB




Pemasaran  Produk Hasil Olah

Pemasaran produk hasil olah di perusahaan ini dipasarkan hampir 80%-100% local yang ditujukan untuk orang sakit dan pencegahan bagi orang yang sehat  baik untuk anak-anak sampai orang tua





Sistem Pemasaran Produk Perusahaan


1.    MLM (jaringan)


2.   Pemasaran langsung ke apotek